Kisah Cinta Ken Arok dan Ken Dedes . Cinta , Harta dan Tahta Telah Membutakan Mata Hatinya
Alkisah, ada seorang tokoh masyarakat bernama Tunggul Ametung yang menjabat sebagai akuwu (Kalau jaman sekarang mungkin setara dengan CAMAT) di Kadipaten Tumapel pada zaman kerajaan Kediri yang saat itu di pimpin oleh Raja Kertajaya (1185 -1222).
Pada suatu hari Tunggul Ametung sedang ada kunker alias kunjungan kerja bersama pejabat-pejabat kadipaten lainnya di Desa Panawijen. Di desa tersebut ia bertemu dengan seorang gadis yang cantiknya turah-turah. Tunggul Ametung penasaran, hatinya terpikat dan ia pun berusaha mencari tahu siapakah gerangan gadis cantik dan seksi itu. Tidak banyak basa-basi ataupun modus sana-sini, Tunggul ametung langsung menanyakan nama dari gadis tersebut dan tak lupa minta nomor Whatappsnya.
- 'Duuh cah ayuuu, sapa jenengmu Nduk??'
- 'Dalem Ken dedes Pak..' ucap Ken Dedes dengan suara yang lembut
Gadis seksi berparas ayu itu bernama Ken Dedes, ia anak ontang-anting dari seorang pendeta Buddha bernama Mpu Purwa. Tunggul Ametung pun terpikat oleh kecantikan Ken Dedes dan mulai jatuh hati kepadanya. Siapa saja pastilah akan tergoda saat melihat Ken Dedes, gadis ayu yang berkulit kuning langsat , mulus tanpa luluran.
Wajahnya berbinar memancarkan aura kecantikannya yang alami tanpa makeup. Bibir tipisnya begitu menggairahkan, hidungnya bangir, alisnya nanggal sepisan, janggutnya nyigar jambe , buah dada padat dan lehernya jenjang. Selain cantik fisiknya, dia juga taat ibadahnya serta lemah lembut budi pekerti dan perilakunya.
Ia sangat patuh dalam keluarga, sangat tahu diri serta mendudukkan dirinya sebagai sosok wanita Jawa paripurna. Pesona gestur yang memukau dengan mata teduh namun berwibawa. Tuhan seolah-olah menumpahkan semua kesempurnaan pada perempuan ini.
Dengan hanya berbalut kain batik yang membalut tubuhnya yang semok dengan belahan dada yang menyembul dari balik balutan kembennya semakin membuat Tunggul Ametung tidak sabar memperistri Ken Dedes. Pancaran pesona kecantikan Ken Dedes telah membuat Tunggul Ametung mabuk cinta..
- "Duh cah ayu, maukah kamu menjadi istriku dan menjadi ibu dari anak-anakku kelak" ucap Tunggul Ametung dengan tegas
- "Maaf Pak, saya masih kecil. Bapak saya sedang bertapa di hutan, tunggulah Bapak pulang' kata Ken Dedes sambil memasang muka melas
Tunggul Ametung benar-benar gelap mata, hasrat ingin memiliki Ken Dedes telah menguasainya. Dia ngebet ingin menikahi Ken Dedes bagaimanapun caranya. Saat itu juga Tunggul Ametung memerintahkan kepada para pengawalnya untuk membawa Ken Dedes dengan paksa, bagaimanapun caranya. Tunggul Ametung menculik Ken Dedes dan membawanya ke Tumapel.
Penculikan ken dedes oleh tunggul ametung membuat Mpu Purwa marah dan bersumpah siapa yang menculik putri semata wayangnya akan meninggal dengan sebilah keris.
****
Selanjutnya di Kadipaten Tumapel, Ken Dedes di bawa ke KUA dan dipaksa menikah dengan sang akuwu, Tunggul Ametung. Pria yang tidak pernah ia cintai dan tidak pernah ia harapkan sebelumnya. Keperawan Ken Dedes direnggut paksa oleh akuwu, tanpa sempat mengadu ke Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak.
Tunggul Ametung merasa bahagia tapi tidak pernah memperdulikan bagaimana perasaan Ken Dedes pada waktu itu. Sungguh lelaki yang egois. JAHAT!! :(
Setelah itu di Pendopo Tumapel, Tunggul Ametung memperkenalkan Ken Dedes ke seluruh rakyatnya dan para pengawalnya, tak terkecuali Ken Arok.
Ken Arok adalah pengawal khusus Tunggul Ametung, yaa bisa dibilang dia itu Paspampres. Selain jadi pengawal khusus dia juga orang kepercayaan atau orang dekat Tunggul Ametung, sering diajak ngopi, curhat , rasan-rasan dan maen playstations bareng.
Meskipun begitu, Ken Arok memiliki trackrecord yang kurang baik. Dulunya dia seorang penjahat, penjudi. Pokoknya berandalan bingiitts..
Tapi setelah dia bertemu dengan Lohgawe, hidupnya berubah. LohGawe ini seorang pendeta Buddha yang melihat bahwa Ken Arok titisan Dewa Wisnu yang kelak akan menjadi RAJA yang hebat di tanah jawa.
Ken Arok percaya ramalan itu dan sangat berambisi untuk menjadi RAJA hebat. Dari sinilah Ken Arok kemudian dicarikan pekerjaan sama si Lohgawe. LohGawe mendaftarkan Ken Arok untuk mengikuti tes pasukan khusus, ya miriplah dengan Kopasus atau Paspampres.
Badan tegap dan kecerdasan yang dimilikinya membuat Ken Arok akhirnya lulus tes dan menjadi pengawal serta orang kepercayaan Tunggul Ametung.
***
Di suatu hari yang cerah, Ken Dedes dan Tunggul Ametung berserta pengawalnya pergi tamasya ke Hutan Baboji. Semburat wajah yang bersinar milik Ken Dedes membuat Ken Arok semakin terpesona dan mbatin 'duuh ayune wong iki, pengen tak klamuti pipine'.
Sekali lagi itu hanya di batin, kalau sampek si akuwu tau bisa di bedhil ndase si Ken Arok.
Setibanya disana, Ken Arok membantu istri Tunggul Ametung itu turun dari kereta.
- "Monggo gusti ayu, silahkan menuruni kereta kencana ini...Hati-hati eaa"., Ken Arok berkata sambil mempersilahkan Ken Dedes menuruni kereta.
Dan ketika Ken Dedes hendak menapakkan kakinya ke tanah , tiba tiba kain kemben motif kembang melati yang dikenakannya tersingkap.
Ken Arok pun mak trarab, dadanya bergemuruh hebat melihat aurat dari wanita berwajah cantik dan seksi tersebut. Melihat sepasang betis mulus yang bersinar mengeluarkan cahaya membuat Ken Arok langsung terpikat akan kecantikan Ken Dedes.
Sejak saat itu Ken Arok terus terbayang-bayang 'PAHA' mulus dan wajah ayunya Ken Dedes. Dan bahkan saya meyakini jika pada jaman itu sudah ada facebook atau media sosial lainnya, Ken Arok setiap hari akan stalking akun milik Ken Dedes hanya untuk melihat koleksi foto-fotonya. Kita anggap saja di jaman itu sudah ada yaa..hehee
Rasa cinta yang menggebu-gebu dan hasrat ingin kekuasaan membuat Ken Arok gelap mata. Dia lalu merencanakan akan membunuh Tunggul Ametung.
Pergilah dia ke daerah Wlingi untuk memesan sebuah keris kepada Empu Gandring. Si Empu nyanggupin, tapi dia butuh waktu setahun. Ya karena lagi ada banyak pesanan.
Ken Arok awalnya mau setahun. Tapi keinginannya untuk menikahi Ken Dedes dan hasrat ingin jadi raja kian menguat. Baru lima bulan ia kembali ke Empu Gandring dan ngenyel keris tersebut harus jadi saat itu juga. Empu Gandring menunjukkan keris dengan tujuh lekukan yang sebenarnya belum sempurna itu, dengan maksud menjelaskannya.
Tapi Ken Arok yang sudah kadung terlalu amat sangat ngebet, merebutnya dan menusukkannya kepada Empu Gandring.
Di ujung ajal, empu Gandring menyumpahi kalau tujuh lekukan keris itu adalah tujuh korban si keris. Dan Ken Arok akan menjadi korban dari si keris itu sendiri. Tapi Ken Arok tidak memperdulikan itu.
Ken Arok bukan orang yang bodoh, dia lalu menyusun strategi untuk membunuh Tunggul Ametung dengan memanfaatkan temannya sendiri, yaitu Kebo Ijo. Kebo Ijo yang lugu dan polos dipinjami Keris oleh Ken Arok, saking senengnya Si Kebo Ijo pamer di media sosial dan masyarakat Tumapel. Malemnya pas si Kebo Ijo mabok karena pesta ciu , Ken Arok nyuri tuh keris dan berangkat ngebunuh Tunggul Ametung. Saat Tunggul Ametung kelonan sama Ken Dedes di kamar, si Ken Arok ini berjalan mengendap-endap dan langsung menancapkan keris tersebut tepat di dada Tunggul Ametung.
Ken Dedes yang melihat itu kaget dan sedikit shok. Saat itu juga Ken Arok menyatakan cinta kepada Ken Dedes. Dengan rayuan dan gombalan tingkat wahid akhirnya Ken Dedes luluh dan menerima cinta dari laki-laki yang telah membunuh suaminya. Lagipula Ken Dedes menikah dengan Tunggul Ametung tanpa di dasari cinta.
Keesokan harinya di Tumapel geger karena sang akuwu di bunuh dengan sebilah keris yang menancap di dadanya. Pihak keamanan, forensik dan lainnya datang ke tempat lokasi kejadian. Bukti sudah ada, yaitu sebuah keris. Masyarakat tau kalau keris itu milik Kebo ijo, dan saat itu juga pihak keamanan langsung menciduk Kebo Ijo dan di hukum mati. Ken Arok yang licik tersenyum jahat dan mbatin "RASAKNO".
Setelah itu Ken Arok mendeklarasikan dirinya sebagai akuwu yang bergelar Sang Amurwabhumi dan berhasil menikahi Ken Dedes yang saat itu sudah mengandung. Kelak, anak yang lahir dari kandungannya itu diberi nama Anusapati. Dan pada saatnya nanti, Anusapati lah yang akan membunuh Ken Arok untuk membalas dendam atas kematian ayahnya, Tunggul Ametung.
****
Semua keinginan Ken Arok tercapai meskipun dengan tindakan yang sangat tidak terpuji. Cinta, harta dan tahta telah membutakan mata hatinya.
Bagaimanapun juga tikung-menikung itu tidaklah baik, meskipun mengatasnamakan cinta tapi tidak harus menikung. Cinta sejati punya jalannya sendiri.
Dan inget, segala sesuatu yang kamu dapatkan dengan tidak baik akan berakhir dengan tidak baik pula, bahasa sederhananya hukum sebab akibat. wong urip iku ngunduh wohing pakerti
Jika ada salah dalam cerita di atas, saya minta maaf dan harap di maklumi.
SEKIAN !!!